Wednesday, September 25, 2013

Good Morning, Day! :D

Mungkin dulu pas di awal aku bilangnya blog ini khusus diketik pake bahasa Inggris, tapi lama-lama kok ya ga betah… Mungkin gara-gara mau nulis ini itu, mengekspresikan berbagai macam hal tapi terkendala dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, hahaha Open-mouthed smile Jadi sekarang bebas deh, mau pake bahasa apapun diterima, asal dimengerti #Lol

Ni baru bangun…dari jam 6 kurang sih sebenernya. Trus sholat subuh, olahraga, skarang tinggal bebersih kamar & nyiapin sarapan Open-mouthed smile Hari ini ada kelas pagi jam 8.30 am sampe siangnya ada skills lab ampe jam 3 pm. OK, semangat! Have a lucky day!

Saturday, September 21, 2013

Referral System on Family Dentistry

Sofian D. Mardianto / 2010.034.0030

Tutorial 4, Scenario 2

Scenario:

A patient came at midnight to the family dentist after experiencing accident that was resulting fracture of 2 front teeth at the lower jaws, intrusion of 1 teeth at upper jaws. Haemorrhage has desisted but the pain at the upper jaws causing the patient suffered and weakend.

The family dentist soon executed emergency treatment by giving anaesthetic to reduce the pain. After seeing the medical record of the patient, the family dentist soon delivered the patient to closest hospital in that area which had established network as centre of vertical reference. The patient condition, therapy which has been done and data of patient in medical record has repasted to his colleague who was in charge in the hospital. The doctor in the hospital soon did required treatment, while the family dentist soon contacted the family of the patient which is recorded in the medical record of the patient. The family dentist informed the case to the patient’s family carefully so they did not feel worry. Patient and his family who has felt believe with the family dentist, requested the family dentist to accompany them when the hospital doctor doing inspection and treatment in the hospital.

Learning Objectives:

1. Jelaskan perbedaan tipe rumah sakit A, B, C, D, dan E, beserta contohnya!

· Rumah Sakit Tipe A

Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.

Contoh: RSU Dr Cipto Mangunkusumo, RS PAD Gatot Soebroto, RS Jiwa Jakarta.

· Rumah Sakit Tipe B

Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yang menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten.

- Tipe BII : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik terbatas.

Contoh : RS Pusat Pertamina, RS MMC, RSU Persahabatan, RS Jantung Harapan kita, RSPI Prof Dr Sulianti Saroso.

- Tipe B I : Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya 11 jenis spesialistik.

· Rumah Sakit Tipe C

Adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas.

Contoh: RS medistra,RS UKI cawang, RS Haji Jakarta, RS PAU Antariksa

· Rumah Sakit Tipe D

Adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas.

Contoh: RSU Gandaria, RSB Asih, RSB Pusdikkes,RS Abdi Waluyo.

· Rumah Sakit Tipe E

Adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja.

Contoh: rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan anak.

2. Bagaimana hubungan dokter gigi keluarga dengan RS di sekitarnya? Rujukannya harus ke RS pemerintah atau boleh ke swasta?

Dokter gigi keluarga dapat melakukan rujukan ke semua rumah sakit atau pelayanan kesehatan strata lanjut di wilayah kerjanya. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan kesehatan kepada pasien dapat dilakukan dengan baik & paripurna.

3. Apakah dokter gigi keluarga boleh menandatangani informed consent pasien?

Inform consent dapat ditandatangani oleh keluarga terdekat pasien. Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.

Sebelum menerima inform consent untuk ditandatangani, maka dokter harus memberikan penjelasan terlebih dahulu yang meliputi:

a. Diagnosa yang telah ditegakkan.

b. Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.

c. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.

d. Resiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran tersebut.

e. Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternatif cara pengobatan yang lain.

f. Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut.

Pengecualian terhadap keharusan pemberian informasi sebelum dimintakan persetujuan tindakan kedokteran adalah:

a. Dalam keadaan gawat darurat (emergensi), dimana dokter harus segera bertindak untuk menyelamatkan jiwa.

b. Keadaan emosi pasien yang sangat labil sehingga ia tidak bisa menghadapi situasi dirinya.

Ini tercantum dalam PerMenKes no 290/Menkes/Per/III/2008.

Salah satu tugas seorang dokter gigi keluarga dalam kasus rujukan adalah tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS, sehingga ketika dalam keadaan emergensi dan keluarga pasien belum dihubungi serta pasien membutuhkan tindakan segera, maka dokter gigi keluarga boleh menandatangani informed consent.

4. Mengapa dokter gigi keluarga membawa rekam medis pasien saat melakukan rujuan (sejauh mana dokter gigi keluarga mengetahui rekam medis pasien)?

Dokter gigi keluarga tidak diperkenankan membawa seluruh dokumen rekam medis milik pasiennya, hanya diperkenankan untuk membawa copy/salinan dari rekam medis dan itu pun yang disalin adalah data-data yang diperlukan untuk hal-hal tertentu (tidak seluruh isi rekam medis disalin).

Bibliography:

Dian, P. 2009. Tipe-tipe Rumah Sakit. Diakses 19 September 2013 dari http://parindadian.blogspot.com/2009/11/tipe-tipe-rumah-sakit.html

Fungsi dan Tipe Rumah Sakit A, B, C, D. Diakses 19 September 2013 dari http://healthiskesehatan.blogspot.com/2010/12/fungsi-dan-tipe-rumah-sakit-b-c-d.html

WhitesaLad. 2011. Apa Itu Informed Consent?. Diakses 19 September 2013 dari http://www.medicalera.com/3/17325/apa-itu-inform-consent

Pamardiningsih. 2011. Sistematika Diskusi Kedokteran Gigi Keluarga.

Friday, September 06, 2013

New Pic

So sleepy now…
Just want to put my pic here, it captured in Jatim Park 1, Batu, Malang several weeks ago. So interesting!

Photo1473